oleh

TMMD ke-124 di Nunukan Resmi Ditutup: Jalan Terbuka, Harapan Masyarakat Mengalir

-Nunukan-13 Dilihat

Nunukan, AKSARAUTARA – Setelah 30 hari penuh kerja keras dan semangat gotong royong, kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 tahun 2025 di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, resmi ditutup. Penutupan ditandai dengan upacara yang berlangsung khidmat di halaman SDN 005 Panamas, dipimpin langsung oleh Inspektur Daerah Militer VI/Mulawarman, Brigadir Jenderal TNI Evintius Teddy Danarto, pada Rabu 4 Juni 2025.

“TMMD bukan sekadar kegiatan tahunan, tetapi juga bentuk nyata kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar—termasuk kawasan perbatasan seperti Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia,” ujar Teddy Danarto pada sambutannya.

Selama satu bulan pelaksanaan, seluruh sasaran pembangunan yang direncanakan berhasil diselesaikan 100 persen. Dari sisi pembangunan fisik, TMMD ke-124 menghasilkan Badan jalan sepanjang 2.600 meter, Enam unit gorong-gorong, Lima sumur bor, Rehabilitasi rumah tidak layak huni, serta Perbaikan masjid sebagai pusat kegiatan spiritual masyarakat.

Keberhasilan ini tidak hanya menghadirkan infrastruktur yang layak, tetapi juga membuka akses vital yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat perbatasan. Jalan baru mempermudah mobilitas warga dalam aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.

Selain pembangunan fisik, TMMD ke-124 juga menyasar program non-fisik yang tak kalah penting. Edukasi dan penyuluhan digelar untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesadaran masyarakat, meliputi penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan, sosialisasi hukum dan bahaya narkoba, serta pencegahan stunting bagi anak-anak

Tak hanya itu, layanan kesehatan dan KB gratis juga disediakan sebagai bentuk pelayanan langsung kepada masyarakat.

Letnan Dua CZI Afrizal, Pasiter Kodim 0911/Nunukan, mengungkapkan bahwa keberadaan TMMD menjadi bagian dari penguatan ketahanan wilayah melalui pendekatan pembangunan yang melibatkan warga secara aktif.

“Dengan hadirnya infrastruktur ini, masyarakat lebih mudah menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial. TMMD ini juga mendorong kesadaran warga akan pentingnya partisipasi dalam pembangunan dan menjaga wilayah perbatasan,” jelasnya.

Keberhasilan TMMD bukanlah titik akhir, melainkan titik awal dari harapan baru. Kolaborasi lintas sektor yang terjalin selama pelaksanaan diharapkan menjadi contoh dalam membangun daerah tertinggal lainnya.

“Kami berharap pembangunan seperti ini terus dilanjutkan. Warga di perbatasan juga berhak merasakan fasilitas dan akses yang layak,” tambah Afrizal.

Masyarakat Nunukan kini menatap masa depan dengan lebih optimis. Jalan yang terbuka bukan sekadar jalur transportasi, tetapi simbol dari terbukanya peluang, pengetahuan, dan kesejahteraan yang lebih baik.

“TMMD telah membuktikan bahwa pembangunan bukan hanya soal beton dan aspal, tetapi juga tentang membangun rasa kebersamaan, empati, dan cinta tanah air. Di Nunukan, program ini berhasil menyatukan kekuatan militer dan sipil untuk tujuan yang lebih besar yakni mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan merata hingga ke ujung negeri,” harapnya.

Salah satu warga Mansapa, Hasanuddin juga turut mengapresiasi dan berterimakasih kepada jajaran TNI maupun stakeholder lain yang telah terlibat pada TMMD kali ini, menurutnya, dengan adanya agenda ini, seluruh masyarakat cukup terbantu.

“Dulu kalau musim hujan, jalan licin dan sering putus. Sekarang alhamdulillah, jalan sudah bisa dilalui kendaraan. Anak-anak juga lebih mudah ke sekolah,” pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *