Nunukan, AKSARAUTARA – Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Kalimantan Utara dan Polis Marin Wilayah 4 Sabah memperkuat kerja sama keamanan maritim melalui pertemuan rendezvous (RV) yang digelar di perairan perbatasan Indonesia–Malaysia, tepatnya di Burst Point, Nunukan.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan pimpinan kedua institusi kepolisian pada 28 April lalu di Kota Kinabalu.
Hadir pula Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo, mengawali pertemuan, dirinya menegaskan pentingnya sinergi dalam menjaga stabilitas kawasan perbatasan yang kerap diwarnai tantangan seperti kejahatan lintas batas dan pelanggaran hukum di laut.
“Kerja sama erat antara kedua kepolisian sangat krusial untuk menghadapi dinamika di perairan perbatasan. Kedua pihak memiliki kapasitas dan komitmen untuk menanganinya bersama,” ujar Heru pada Sabtu 31 Mei 2025.
Pada pertemuan ini, sejumlah langkah konkret yang akan segera dilaksanakan juga turut disepakati, antara lain, Pemetaan wilayah kerja sama, Rencana patroli gabungan berkala, Pertukaran informasi intelijen maritim, Pembentukan mekanisme penegakan hukum terpadu, Pelatihan bersama di wilayah perbatasan.
Direktur Polairud Polda Kaltara, Kombes Pol. Tidar Wulung Dahono, menyambut baik inisiatif pertemuan ini, “Agenda yang dibahas harus ditindaklanjuti di lapangan agar berdampak nyata dalam menjaga keamanan perbatasan laut,” tegas Dahono.
Sementara itu, Timbalan Komander Polis Marin Wilayah 4 Sabah, Supt. Jaffri bin Bidin, menyatakan bahwa RV ini merupakan pertemuan pertama dari empat yang direncanakan tahun ini. Ia juga mengusulkan agar kerja sama merujuk pada kerangka yang pernah dibangun antara Polda Kaltim dan Sabah pada 2015, sebelum Kaltara memiliki Polda sendiri.
“Hasil pertemuan ini akan kita rumuskan sebagai kerangka kerja sama yang dibawa ke forum Malaysia-Indonesia Border Patrol Coordinating Group (MBPCG) pada Juli 2025 di Kota Kinabalu. Pertemuan kedua antara Polairud Polda Kaltara dan Polis Marin Sabah dijadwalkan berlangsung di Kalimantan Utara pada Agustus atau September 2025.
Melalui kerja sama berkelanjutan ini, kedua negara berharap dapat memperkuat keamanan, stabilitas, dan penegakan hukum di wilayah perairan perbatasan yang strategis.
Komentar