oleh

Peringatan Hardiknas 2025, Siswa-Siswi SDN 005 Nunukan Gunakan Pakaian Adat

-Pendidikan-19 Dilihat

Nunukan – Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan. asional 2025, terlihat sejumlah pelajar di SDN 005 Nunukan tampil meruah dengan menggunakan baju adat yang berasal dari berbagai daerah dan suku di Indonesia, hal itu tampak saat para pelajar menjalani upacara pengibaran bendera merah putih di halaman sekolah pada 2 Mei 2025.

Pada upacara tersebut, anggota DPRD Nunukan, Muhammad Mansur menjadi pembina sekaligus membacakan teks sambutan Menteri Pndidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Anggota DPRD Nunukan, Muhammad Mansur mengatakan, sejumlah siswa yang ikut pada upacara kali ini terlihat menggunakan pakaian adat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, terlihat juga semangat para pendidik dalam menjalani upacara tersebut. Hal ini dapat di artikan sebagai simbol kekayaan budaya Indonesia sekaligus memperkuat semangat Kebinekaan dalam dunia pendidikan.

“Hari ini kita ibaratkan merayakan hari lahir dan hari yang penuh makna bagi para pelaku pendidikan di Indonesia, mari kita rayakan semangat juang para pendidik yang telah mengabdi dan berdedikasi terhadap pendidikan khususnya di Kabupaten Nunukan,” ujar Mansur.

Lanjut Mansur mengungkapkan, peringatan ini juga tidak hanya menjadi ajang memperingati jasa Ki Hajar Dewantara, namun juga menjadi moment edukasi untuk mengenalkan budaya kepada para pelajar.

“Sesuai dari asta cita presiden Prabowo Subianto, kita berharap dunia pendidikan khususnya bagi kita di perbatasan, dapat lebih diperhatikan oleh pemerintah pusat maupun daerah, terlebih lagi fasilitas pendidikan yang masih sangat minim didapatkan oleh anak-anak sekolah maupun para pendidik, kita berharap pemerintah dapat menganbil langkah konkret dalam memajukan pendidikan di Indonesia secara umum dan secara khusus di perbatasan Ri-Malaysia di Nunukan,” harapnya.

Pada peringatan Hardiknas 2025 ini, lanjut Mansur, merupakan moment kita untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap dedikasi dan perjuangan yang telah di berikan oleh para pendidik di perbatasan.

“Meski dengan keterbatasan infrastruktur maupun aksebilitas wilayah yang masih mini, namun para guru yang ada diperbatasan tidak pernah padam semangatnya untuk meningkatkan mualitas pendidikan di Nunukan, itu harus kita berikan apresiasi dan harus bangga sebagai warga perbatasan,” pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *