oleh

Lapas Nunukan Terapkan Sistem Non-Tunai, WBP Kini Miliki Rekening dan ATM

-Ekonomi-13 Dilihat

Nunukan, AKSARAUTARA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan mulai menerapkan sistem transaksi non-tunai atau cashless system bagi Warga Binaan Permasyarakatan (WBP, khususnya yang terlibat dalam program kerja asimilasi.

Ketua Lapas Kelas IIB Nunukan, Puang Dirham mengatakan, Langkah ini diawali dengan pembuatan rekening bank dan kartu ATM untuk WBP yang mendapatkan penghasilan dari sektor perkebunan, peternakan, hingga kerajinan tangan.

“Jadi nanti ketika mereka hendak transaksi, dapat menggunakan mesin EDC,” ujar Puang, pada Minggu, 18 Mei 2025.

WBP yang terlibat dalam program usaha mandiri, lanjut Puang, akan menerima bagian dari hasil usaha dalam bentuk transfer langsung ke rekening mereka. WBP yang bekerja dalam proyek bersama seperti perkebunan atau peternakan mendapatkan pembagian premi sebesar 20 persen, sementara yang memproduksi barang secara mandiri, seperti kerajinan tangan, bisa memperoleh hingga 90 persen dari hasil penjualan.

“Misalnya ada napi buat kerajinan tangan jam dinding dengan modal sendiri dan dijual di galeri Sae Lanuka Lapas Nunukan, kami hanya mengambil komisi 10 persen,” tambah Puang.

Sistem non-tunai ini juga bertujuan mengurangi peredaran uang tunai di dalam lapas, yang selama ini rawan disalahgunakan. Penerapan ini dilakukan dengan menyimpan buku tabungan di bagian administrasi lapas, sementara kartu ATM dan mesin EDC diberikan kepada WBP sebagai alat transaksi.

“Dengan transaksi non-tunai, pengawasan keuangan narapidana menjadi lebih ketat, sehingga potensi penyalahgunaan uang dapat ditekan,” jelasnya.

Selain sektor pertanian dan peternakan, Lapas Nunukan juga mengelola berbagai unit usaha lainnya seperti pembuatan batik, sablon, kuliner, mebel, paving blok, hingga pengelasan bahan bangunan. Semua dikelola secara profesional dengan orientasi pembinaan dan pemberdayaan keterampilan.

Puang berharap, para WBP yang mengikuti program ini dapat membangun masa depan yang lebih baik setelah bebas. Mereka tidak hanya membawa keterampilan, tetapi juga bekal keuangan untuk memulai kehidupan baru bersama keluarga.

“Nanti ketika mereka bebas, mereka sudah memiliki keahlian dan yang terpenting memiliki tabungan sebagai bekal hidup,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *