Nunukan, AKSARAUTARA – Dalam rangka mencegah terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Wilayah Perbatasan RI-Malaysia, Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum Desk Pelindungan Pekerja Indonesia (PPMI) Breskrim Polri turun langsung dan memeriksa ribuan penumpang di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Pelabuhan Tunon Taka Nunukan merupakan salah satu titik rawan beredarnya sindikat TPPO, pemeriksaan tersebut dilakukan selama dua hari yakni pada Senin, 5 Mei hingga Selasa, 6 Mei 2025.
Direktur Tindak Pidana Perdagangan Perempuan dan Anak (PPA), serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah mengatakan, pada operasi ini pihaknya berupaya untuk mengimplementasikan bagian dari program prioritas Presiden melalui Asta Cita, yakni bertujuan menjamin hak dan keselamatan seluruh WNI yang bekerja sebagai migran.
“Letak wilayah Kabupaten Nunukan yang merupakan perbatasan Negara Indonesia dan Malaysia menjadi alasan daerah ini turut jadi titik rawan terjadinya TPPO dan tempat transit terhadap pengiriman para Pekerja Migran Indonesia (PMI),” ujar Azizah pada Rabu, 7 Mei 2025.
Satgas ini juga, lanjut Azizah, melibatkan berbagai instansi diantaranya Bareskrim Polri, Polres Nunukan, Tentara Nasional Indonesia, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan, Imigrasi serta Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indoensia (BP3MI) Kaltara. Pada operasi tersebut pihaknya melakukan. erbagai pemeriksaan administrasi terhadap penumpang KM Thalia dan KM Bukit Siguntang.
“Sebanyak 1.200 penumpang kita periksa, dalam pemeriksaan administrasi tersebut meliputi pengecekan Identitas diri seperti KTP, Paspor, serta memverifikasi dokumen ketenagakerjaan seperti visa kerja maupun izin resmi sebagai PMI,” jelasnya.
Satgas tersebut dibentuk berdasarkan keputusan Kementrian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolhukam) RI, Nomor 3 Tahun 2025.
“Operasi gabungan ini kita pastikan tidak hanya di lakukan di satu pelabuhan saja, namun kita akan terus melakukan operasi serupa di pelabuhan lain di Indonesia, hal ini sebagia upaya negara dalam mengungkap jaringan TTPO dengan mencakup secara luas,”
Azizah berharap operasi ini dapat membuahkan hasil sehingga mampu mencapai asta cita Presiden Prabowo Subianto dalam menjamin hak dan keselamatan seluruh WNI sebagai Pekerja Migran atau biasa disebut sebagai pejuang devisa negara.
Komentar