Nunukan, AKSARAUTARA- Sebanyak 25 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) nonprosedural tujuan Malaysia berhasil diamankan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI bersama Satuan Tugas TNI pada Kamis, 15 Mei 2025.
Operasi ini digelar sebagai bagian dari upaya pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Nunukan, Kalimantan Utara.
Pranata Humas Ahli Muda Mayor Bakamla, Yuhanes Antara mengatakan, operasi dimulai sejak Rabu malam (14/5/2025) pukul 18.00 WITA, ketika tim gabungan Bakamla RI dan Satgas TNI menyusup secara diam-diam ke atas KM Bukit Siguntang yang berangkat dari Tarakan. Saat kapal sandar di Pelabuhan Tunon Taka pada Kamis pagi pukul 04.30 WITA, tim langsung melakukan pemeriksaan dan berhasil mengidentifikasi para CPMI nonprosedural, yang mayoritas berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Sebanyak 25 CPMI nonprosedural tujuan Malaysia berhasil diamankan dari upaya pengiriman ilegal melalui Pelabuhan Tunon Taka,” ujar Yuhanes pada Minggu 18 Mei 2025.
Dari hasil tersebut, lanjut Yuhanes, pihaknya berencana akan menyerahkan CPMI kepada pihak Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), pengawalan ketat turut dilakukan kepada para CPMI oleh Komandan KN Gajah Laut–404, Letkol Bakamla Agus Tri Haryanto, bersama tim gabungan sekitar pukul 05.20 WITA. Namun, dalam proses pengawalan, delapan orang dari rombongan terdiri dari dua laki-laki dan enam perempuan melarikan diri.
“Identitas mereka tetap berhasil kami kantongi karena sebelumnya telah terdata melalui dokumen KTP,” bebernya.
Para CPMI yang berhasil diamankan selanjutnya diserahkan ke BP3MI untuk proses verifikasi dan pendataan resmi di bawah koordinasi BP2MI.
“Bakamla RI menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolaboratif dan senyap tim gabungan dalam mencegah praktik TPPO yang masih marak terjadi di wilayah perbatasan,” pungkasnya.
Komentar