Tawau, AKSARAUTARA – Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo tegaskan peran penting memperkokoh nilai-nilai Pancasila di wilayah kerja Konsulat RI di Tawau, Sabah, Malaysia. Hal itu disampaikannya saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila ke-80 di Halaman Gedung Kantor Konsulat RI Tawau.
Upacara juga dihadiri oleh seluruh staf Konsulat RI Tawau, anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Konsulat RI Tawau, guru-guru dan pelajar dari 7 Community Learning Center (CLC) diTawau, Kalabakan dan Kunak, Pembina dan Pramuka dari Kwartir Daerah Kalimantan Utara (Kwarda Kaltara) dan Kwartir Cabang (Kwarcab) Daerah Nunukan yang sedang mengikuti Jambore Internasional ke-3 di Tawau.
Aris Heru Utomo menyampaikan, sesuai dengan tema Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025, “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, Konsulat RI Tawau sebagai Perwakilan Pelayanan Terpadu memiliki peran penting dalam memperkokoh Pancasila di wilayah kerjanya, khususnya kepada kepada anak-anak pekerja migran Indonesia(PMI) yang lahir, tumbuh dan besar di Tawau, Sabah, Malaysia.
“Mereka adalah warga negara Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian negara, baik dalam hal kepastian status kewarganegaraan, diperolehnya akses pendidikan yang memadai ataupun pelindungan hukum,” ujar Heru pada Minggu 1 Juni 2025.
Menurutnya, Konsulat RI Tawau harus dapat menjadi ujung tombak diplomasi kebangsaan dan jangkar negara dalam menjaga Pancasila agar tetap relevan dan hadir, diantaranya melalui berbagai program pendidikan luar sekolah seperti “Consulate Goes to CLC”, penguatan identitas nasional dalam acara kebudayaan, hingga pendampingan hukum bagi pekerja migran.
“Peran penting tersebut sangat diharapkan mengingat Tawau merupakan tempat ribuan PMI mencari nafkah di ladang sawit, sehingga tantangan mendasar yang dihadapi adalah bagaimana memastikan Pancasila tetap hidup di tengah kehidupan diaspora yang rentan, marginal dan sering kali terpinggirkan dari sistem negara,” tegasnya.
Minimnya akses terhadap pendidikan kebangsaan, keterbatasan fasilitas konsuler serta tekanan hidup di negara asing membuat pembinaan nilai Pancasila sering bersifat sporadis. Karena itu, diperlukan pendekatan sistematis dan kolaboratif.
“Tawau adalah cermin kecil dari ketahanan ideologis Indonesia di luar negeri. Jika Pancasila mampu tumbuh di sini, maka Indonesia Raya akan tegak bukan hanya sebagai cita-cita, tetapi sebagai kenyataan”, lanjut Heru menjelaskan.
Sebagai bagian dari kegiatan upacara, Konsul RI Tawau menyerahkan Piagam Penghargaan Purna Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) kepada empat orang pelajar yang mewakili seluruh anggota Paskibra yang berjumlah 12 orang.
“Mereka telah bertugas mengibarkan bendera merah putih selama 9 bulan terakhir, mulai dari upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 tanggal 17 Agustus 2024 hingga peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025,” bebernya.
Melengkapi kegiatan memperingati Hari Lahir Pancasila 2025, Konsulat RI Tawau menyelenggarakan sosialisasi sejarah hari lahir Pancasila di Teras Pancasila yang diikuti para pelajar CLC dan anggota Pramuka peserta Jambore Internasional ke-3 di Tawau. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai kelahiran Pancasila.
“Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi, sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” pungkasnya.
Menanggapi aktualisasi Pancasila di Tawau, Konsul RI Tawau berkomitmen akan terus melakukan berbagai program pendidikan luar sekolah seperti “Consulate Goes to CLC” secara rutin setiap minggu dan mendorong para guru CLC untuk menyelenggarakan kegiatan bentang bendera secara rutin setiap minggunya.
Komentar